Senin, 22 Juni 2009

MAKNA KESUKSESAN

Seringkali kita tergesa-gesa menilai apakah seseorang gagal atau berhasil dalam hidupnya. Banyak orangtua yang begitu gembira melihat anaknya mendapatkan gelar sarjana. Seakan-akan anaknya telah berhasil melangkah di jalur kesuksesan. Padahal masih panjang jalan kehidupan yang harus dilalui anaknya. Banyak juga yang menuding seseorang telah gagal dalam hidupnya, hanya karena sampai sekarang dia belum juga mendapatkan satu gelar.

Mungkin kita perlu meresapi cerita seorang lelaki yang putus kuliah. Kita mungkin akan menilai dia sebagai orang yang gagal. Tapi, mari kita lihat sekarang. Lelaki tersebut kini jadi seorang yang begitu luar biasa. Tak ada yang mengatakan lelaki tersebut gagal dalam hidupnya. Dialah Aa Gym, lelaki yang putus kuliah tapi kemudian menjadi inspirasi jutaan anak bangsa Indonesia.


Kita juga perlu baca cerita seorang pria yang dulu kehidupannya begitu carut marut, tak jelas juntrungannya, penuh utang dimana-mana. Kalau melihat pria tersebut saat itu, mungkin kita akan menganggapnya sebagai sampah masyarakat. Tapi sekarang, tak akan ada lagi yang berani menilai seperti itu. Yusuf Mansyur nama pria tersebut. Ustadz yang menggebrak relung pikir masyarakat Indonesia dengan The Miracle of Giving-nya.

Siapa yang menyangka bahwa seorang pria yang tak tamat SD akan bisa sukses. Bayangan kita, paling banter dia jadi buruh kasar, kalau tidak malah jadi gelandangan. Tapi, apakah sekarang ada yang berani meremehkan seorang Andrie Wongso, motivator No. 1 Indonesia. Seorang yang SD saja tidak tamat.

Yah, tiga figur yang begitu kita kenal itu, seharusnya bisa menyentak pola pikir kita akan makna sukses dan gagal. Mereka mampu mewujudkan sebuah kesuksesan dengan cara berbeda. Berbeda dengan orang kebanyakan.

Cerita seorang Alva Edison yang sering kita dengar, harusnya juga memberikan kita inspirasi yang luar biasa. Siapa Thomas Alva Edison? Kalau ditanyakan ke anak SD, jawabannya adalah Penemu Lampu Pijar. Dia orang yang sangat berjasa bagi kehidupan manusia abad modern. Tapi, sedikit sekali yang memahami bahwa sebelum dia berhasil menemukan formulasi tepat untuk membuat bola lampu yang bisa menyala, dia telah mengalami kegagalan sebanyak 9.999 kali.

Bahkan kita perlu belajar pada sosok manusia yang luar biasa, Muhammad SAW, sang Nabi yang menginspirasi dunia. Siapa beliau? Manusia paling sukses dalam sejarah, motivator tak ada tanding, pemimpin teladan sepanjang zaman, penghulu para Nabi dan Rasul. Tapi sadarkah kita, dalam episode kehidupan beliau, beliau pernah beberapa kali mengalami "kegagalan". Beliau pernah terusir dari tanah Thaif sambil dilempari batu, halaman rumah beliau pernah ditumpuki dengan kotoran binatang, beliau sering dicibir dan dihina oleh pembesar-pembesar Quraisy, bahkan beliau dan anggota kelompoknya pernah bertahun-tahun diboikot dan diasingkan dari kehidupan masyarakat. Ketika itu, mungkin tak ada yang mengira ajaran Muhammad akan mampu memimpin dunia selama belasan abad.

Kesuksesan besar ternyata seringkali harus diawali dengan kegagalan-kegagalan kecil. Berbagai kegagalan tersebut menjadi batu asah untuk semakin menajamkan visi hidup menuju kesuksesan besar.

Berkaca dari ini, tak layak rasanya jika kita menilai seseorang sukses atau gagal dari kondisi dia sekarang. Seseorang yang kondisi ekonominya sekarang carut-marut, bisa jadi beberapa tahun ke depan akan sekaya H. Lihan. Seseorang yang gagal kuliah, bisa jadi beberapa tahun ke depan menjadi seorang Aa Gym yang mampu "menyihir" jutaan umat Islam dengan Manajemen Qolbunya. Seseorang yang sekarang dikenal bodoh, boleh jadi dia akan sejenius Albert Einstein. Seseorang yang sekarang terlihat sering melakukan hal-hal yang tak berguna, siapa tahu sepuluh tahun ke depan menjadi penemu besar seperti Thomas Alva Edison. Seseorang yang sekarang hanya bisa teriak-teriak sumbang menyuarakan Syariah, siapa tahu akan mampu mewujudkan kembali superioritas peradaban Islam seperti pertama kali dibentuk oleh Nabi Muhammad SAW.

Selama kita masih bisa bernafas, kita masih punya peluang untuk meraih kesuksesan. Selama jantung kita tetap berdenyut, tak ada kata menyerah merintis kesuksesan. Sukses adalah hak kita. Dan kesuksesan terbesar adalah kesuksesan meraih kebahagiaan hidup setelah kehidupan dunia. SALAM SUKSES !!!

Muhammad Abduh
Banjarmasin, 16 Juni 2009

Artikel Terkait



Comments :

0 komentar to “MAKNA KESUKSESAN”


Posting Komentar