Selasa, 19 Mei 2009

Catatan Diskusi Facebook 7 Mei 2009


Setelah saya menulis di status facebook saya dengan tulisan: "Salah satu sikap terburuk umat Islam sekarang adalah menyembunyikan keislamannya hanya karena keuntungan kecil dan sesaat. Kondisi faktual dijadikan alasan, padahal kondisi pada masa Rasulullah lebih tidak menyenangkan, penuh siksaan dan penghinaan, tapi Rasulullah tak pernah mundur memperjuangkan Islam...", saya sudah menduga bahwa akan banyak tanggapan yang pro dan kontra. Dan terbukti kemudian, dugaan saya tersebut benar.

Dari berbagai tanggapan, ada yang sangat menarik bagi saya, yaitu tanggapan dari sebagian aktivis harakah Islam yang sekarang sebagian elitnya melibatkan diri dalam pemerintahan. Ada karakter khas dari tanggapan mereka jika menanggapi kritik kita terhadap sebagian elit yang tidak concern terhadap isu-isu Syariah Islam. Mereka hampir selalu berusaha menyerang orang yang memberikan kritik tersebut dan serangan itu bersifat pribadi dan terkadang tanpa pendalaman terlebih dahulu. Contohnya adalah serangan mereka terhadap sebagian aktivis dakwah ideologis yang menjadi PNS, kuliah di universitas negeri, dll. Mereka juga berusaha menyerang pemahaman dan praktik hidup kita yang menurut dia tidak tepat, padahal kasus tersebut merupakan perkara khilafiyah, misalnya tentang aktivis Islam atau ustadz yang merokok.

Akhirnya, mari kita simak tanggapan sederhana saya setelah melihat banyaknya tanggapan yang pro dan kontra terhadap tulisan di status facebook saya.

Ini dia:

Hmm... Masya Allah, ternyata panjang juga diskusinya ya...

Sepertinya kita perlu bedakan dulu, ada perkara-perkara furu'iyyah yang dalilnya zhann (baik dilalah maupun tsubut), yang sangat memungkinkan terjadinya ikhtilaf. Dalam hal ini, kita harus memegang satu pendapat, tetapi juga harus menghormati pendapat selain pendapat kita selama masih Islami. Contoh perkaranya adalah rokok, qunut, dll.

Sedangkan dalam perkara ushul atau dalilnya qath'i (dilalah dan tsubut), maka sama sekali tak boleh berbeda pendapat. Sama sekali tak boleh ada toleransi perbedaan pendapat dalam hal ini. Contoh perkaranya adalah berhukum dengan hukum Allah Swt saja...

Kita juga perlu membedakan, orang yang berada dalam alam demokrasi dengan orang yang menikmati demokrasi. Berada dalam alam demokrasi sekarang adalah ketetapan (qadha) Allah, dan beraktivitas disana selama tidak terlibat yang haram adalah mubah saja. Yang perlu kita lakukan adalah berupaya sekuat tenaga untuk merubah kondisi ini menjadi Islami.

Sedangkan menikmati demokrasi adalah hal yang berbeda. Contoh menikmati demokrasi adalah dengan mengeluarkan berbagai pernyataan yang seakan-akan menerima demokrasi sebagai hal yang final bagi kita, termasuk juga terlibat dalam melanggengkan sistem ini. Padahal kita sadar bahwa demokrasi bertentangan dengan Islam...

Artikel Terkait



Comments :

0 komentar to “Catatan Diskusi Facebook 7 Mei 2009”


Posting Komentar